Kamis, 01 Januari 2015

BIOSECURITY AYAM KAMPUNG

BIOSECURITY KANDANG

Persiapan Kandang  

Masa persiapan kandang mempunyai andil yang besar terhadap keberhasilan pemeliharaan ayam kampung asli.

Kegagalan pada masa pemeliharaan ini akan mengakibatkan peningkatan ancaman serangan bibit penyakit.

Saat kondisi kandang yang kotor, konsentrasi atau tantangan bibit penyakit dalam kandang meningkat.

Kondisi ini akan memperlebar peluang ayam kampung asli terinfeksi atau terserang penyakit. Dan kebalikannya, saat kondisi kandang bersih dan telah didesinfeksi maka konsentrasi bibit penyakit akan menurun sehingga tantangan bibit penyakit berkurang dan ayam kampung asli aman dari infeksi atau serangan penyakit.

Perlu menjadi pemahaman kita bersama, saat kondisi kandang dan lingkungannya yang kotor, bibit penyakit akan bertahan lebih lama.

Terlebih lagi ada bahan organik, seperti feses (kohe) yang bisa menjadi media bibit penyakit untuk tetap hidup.

Kondisi ini tentu menjadi media yang baik sebagai tempat persembunyian dan perkembangan bibit penyakit.

Setelah Masa Panen

Saat ayam kampung asli dipanen, di dalam kandang akan tertinggal sisa-sisa pemeliharaan ayam kampung asli antara lain :
-          Kotoran hewan
-          Debu
-          Bulu
-          Sejumlah besar bibit penyakit yang pada periode sebelumnya telah menyertai keberadaan ayam kampung asli
-          Kondisi kandang relatif kotor dan banyak terkontaminasi oleh bibit penyakit
-          Lingkungan kandang yang kotor
-          Peralatan kandang (tempat pakan, minum, dll)
-          Alat kerja anak kandang
-          Lingkungan sekitar kandang (radius 10 - 100meter) cukup lalukan penyemprotan desinfektan (missal: tembok rumah, dll)

Lakukan beberapa manajemen pembersihan dan desinfeksi kandang agar kandang sebisa mungkin kembali pada kondisi semula, baik dari struktur (kondisi fisik) maupun fungsinya.

Yang perlu di perhatikan dan dibersihkan secara tuntas :
-          Kotoran ayam kampung asli yang menumpuk di setiap sudut kandang, di sela2 kandang
-          Bulu-bulu ayam kampung asli juga merata tertinggal di seluruh bagian kandang.
-          Tak ketinggalan juga debu banyak berterbangan di dalam dan sekitar kandang.
-          Peralatan kandang
-          Alat kerja
-          Lingkungan kandang

Bibit penyakit memiliki kemampuan bertahan dalam jangka waktu yang bermacam-macam.
Hal ini perlu kita perhatikan agar saat proses pembersihan dan pen-desinfeksian kandang kita lakukan dengan sepenuhnya.

Perlakuan Kandang Kotor

Fokus keberhasilan manajemen pembersihan dan desinfeksi kandang ini ialah jumlah bibit penyakit yang berada di dalam kandang dapat dikurangi atau diminimalkan.

Kenapa bukan dihilangkan (sterilisasi) ?
Sterilisasi bukan istilah yang tepat digunakan untuk aktivitas tersebut, mengingat kondisi kandang yang tidak bisa terkendali secara penuh, misalnya saja aliran udara yang tidak bisa dikendalikan akan mengakibatkan bibit penyakit selalu ada di dalam kandang.

Oleh karena itu, istilah yang digunakan dalam manajemen pembersihan kandang ialah sanitasi dan desinfeksi.

Tahapan penanganan kandang kotor antara lain :

  • Keluarkan dan bersihkan sisa kotoran (feses dan sisa litter)
Sisa kotoran ayam, baik berupa feses, sisa litter, bulu maupun debu hendaknya dikeluarkan dari kandang dengan cara disapu. Setelah itu, lakukan penyemprotan air bertekanan dengan memakai jetspray. Pastikan semua bagian kandang tersemprot oleh jetspray hingga kohe tdk ada yang menempel sedikit pun jika ada yg susah terlepas gunakan kape.

  • Gunakan jetspray untuk membersihkan sisa kotoran ayam di sela-sela dinding atau lantai
Penggunaan jetspray ini akan memudahkan kita untuk menghilangkan sisa feses (kohe) yang berada di sela-sela dinding atau lantai secara optimal. Selain itu, pemakaian jetspray ini akan mempercepat proses pembersihan kandang dengan hasil yang lebih optimal.

Seringkali yang menjadi permasalahan ialah masih adanya sisa feses yang berada di bagian ini. Jika tidak dihilangkan maka bisa dipastikan siklus bibit penyakit akan selalu berlangsung dan bibit penyakit selalu berada di dalam kandang.

Adanya sisa feses ini terutama si sela sela kandang menjadi tempat persembunyian bibit penyakit dan daya kerja desinfektan membasmi bibit penyakit yang berada di sisa feses ini menjadi tidak optimal.

Sisa feses yang berada di sela-sela lantai kandang akan menyebabkan bibit penyakit selalu berada di dalam kandang.

  • Membersihkan lantai dengan cara menggosok menggunakan sikat keras dengan air sabun atau di rekomendasikan deterjen pencuci baju juga perlu dilakukan.

Feses ayam kampung asli memiliki lapisan lemak atau minyak sehingga saat menempel di lantai kandang sulit dihilangkan jika hanya menggunakan air. Oleh karena itu diperlukan pemakaian sabun yang mampu melarutkan minyak tersebut.

Pembersihan dengan sabun ini juga sekaligus sebagai cara untuk menghilangkan kotoran yang masih tersisa dari penyemprotan dengan menggunakan jetspray. Proses pembersihan dengan sabun akan memastikan lapisan lemak atau minyak dari feses ayam hilang

  • Setelah penyabunan dan penyikatan, kandang hendaknya disemprot dengan air lagi (dianjurkan menggunakan air panas)  kemudian dikeringkan.

Lakukan metode ini secara berulang hingga benar benar bersih sisa sisa kotoran di dalam kandang terutama di bagian sela sela kandang.  Sabun yang masih tersisa dapat menurunkan potensi beberapa jenis desinfektan, usahakan sisa sisa sabun bersih (kandang menjadi wangi)

  • Penyemprotan desinfektan
Penyemprotan desinfektan (-desinfeksi) bertujuan membasmi bibit penyakit yang masih tersisa di dalam kandang, baik di lantai maupun udara kandang. Penyemprotan desinfektan yang pertama sebaiknya dilakukan dengan optimal, dimana seluruh bagian kandang termasuk bagian sela sela kandang harus basah atau terkena cairan desinfektan.

Perlu diketahui, desinfektan hanya akan bekerja jika kontak dengan bibit penyakit.
Oleh karena itu, penyemprotan desinfektan yang pertama kali sebaiknya menggunakan jetspray. Dengan demikian cairan desinfektan dapat masuk ke pori-pori dinding atau lantai kandang.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat penggunaan desinfektan :

Jenis bibit penyakit
Tidak semua bibit penyakit dapat dibasmi oleh desinfektan, oleh karenanya pemilihan desin-fektan harus dilakukan secara tepat.
Contohnya ialah :
- Virus Gumboro,
- Egg drop syndrome (EDS) dan
- Reovirus

A. Materi organik
Materi organik, seperti sisa feses dan lendir juga dapat menurunkan kerja desinfektan. Materi organik ini akan menghalangi kontak antar desinfektan dan bibit penyakit. Akibatnya daya kerja desinfektan cenderung menurun.

Disinilah pentingnya melakukan pembersihan kandang dengan menghilangkan semua bahan organik yang ada dengan cara penyemprotan di setiap sela utk menghilangkan feses (kohe) jika tdk terangkat gunakan kape.

B. pH air yg digunakan sebaiknya air bersih dr sumur (sama dgn yang kita pakai)
Desinfektan yang dipakai :
- Iodine dan
- Kaporit
- Formalin
- Kapur Mawar / kapur pencampur batu bata pres (tahap akhir untuk pengecatan kandang)

Alangkah baiknya jika kita menggunakan air dengan pH netral untuk melarutkan desinfektan sehingga semua jenis desinfektan dapat bekerja dengan optimal.

C.Tingkat Kesadahan Air
Jangan menggunakan air yang jika kita larutkan deterjen tidak menimbulkan busa, akibatnya daya kerja disinfektanya menurun.

  • Penyemprotan desinfektan hendaknya dilakukan di seluruh bagian kandang, baik lantai, dinding, atap maupun udara dalam kandang.


  • Perlu dipastikan semua bagian kandang terkena dan basah oleh cairan desinfektan agar bibit penyakit yang mencemari kandang berkurang. 


    • Penanganan kandang kotor tidak hanya dilakukan pada kandangnya saja, tetapi juga peralatan dan lingkungan kandang.
    Peralatan kandang seperti :
    - Tempat pakan,
    - Tempat minum,
    - Tirai kandang / terpal penutup
    - Brooder (Indukan Gas),
    - Chick guard (seng pembatas) dan semua peralatan yang lainnya hendaknya dibersihkan, didesinfeksi dan diperiksa keoptimalan kerja dan fungsinya.
    - Alat kerja anak kandang
    - Lingkungan kandang
    Seperti adanya semak dan rumput liar di semprot dengan round-up

    Tempat makan dan tempat minum harus di bersihkan dan di desinfeksi sebelum digunakan kembali pada periode berikutnya.Tempat makan dan minum dicuci sampai bersih kemudian di desinfeksi dengan cara di rendam dalam larutan desinfektan selama 30 menit. Setelah itu, dikeringkan dengan cara diangin-anginkan.

    Di sarankan untuk pengeringan sebaiknya tidak dilakukan di bawah sinar matahari langsung karena bisa mempercepat kerusakan peralatan itu. Kondisi atau kelayakan peralatan juga perlu diperiksa.Pastikan semua peralatan dapat berfungsi secara optimal.

    Pastikan Brooder dapat bekerja dengan baik dalam menghasilkan panas bagi DOC, jangan sampai saat akan digunakan Brodeer mengalami masalah.Kondisi ini akan menyebabkan ayam stres sehingga pertumbuhannya terhambat.


    • Saluran pembuangan air menjadi tempat persembunyian bibit penyakit yang aman dan bisa menghambat kerja desinfektan membasmi bibit penyakit, bersihkan juga saluran air sekitar kandang juga saluran air pembuangan limbah dengan di semprotkan air panas memakai jet spray hingga bersih. Saluran pembuangan limbah kandang jangan langsung menuju ke saluran air masyarakat (sungai / kali) tampung dalam kolam penampungan, kola mini dapat di manfaatkan dengan memelihara ikan lele atau bisa di buat tabung BioGas yang dapat lebih bermanfaat menghasilkan energy listrik, pupuk organic, dll.

    • Demikian juga dengan tempat minum, ganti piringan tempat minum yang sudah pecah agar air minum tidak membasahi lantai kandang sehingga memicu peningkatan kadar amonia. Pada pemakaian Tempat Minum Ayam Otomatis (TMAO) atau nipple drinker lakukan pembersihan saluran air atau paralon dengan cara flushing. Flushing bisa diartikan sebagai teknik pembersihan dengan menyemprotkan air bertekanan. Namun, jika lapisan dalam pipa air (sisa obat, vitamin dan vaksin yang menempel pada dinding paralon) telah terbentuk lama dan menjadi kerak maka perlu penambahan zat kimia tertentu untuk menghilangkannya.
    Zat kimia ini antara lain :
    -  Hidrogen peroksida (H2O2) (10%),
    -  Ozon (1-2 mg/l) atau
    -  Asam sitrat (10 ml/l).

    Flushing hendaknya dilakukan secara rutin setelah pemberian vitamin, obat atau vaksin melalui air minum.
    Namun jika tidak memungkinkan maka minimal dilakukan saat proses persiapan kandang.

    Selain saluran air, pembersihan dan desinfeksi juga di lakukan pada tempat penampungan air minum, baik torn di masing-masing kandang maupun water ground, dengan cara di kuras dan di bersihkan dengan air desinfektan (jangan memakai air sabun).

    Perlu kita perhatikan, saat desinfeksi tempat dan penampungan air minum hendaknya dipilih desinfektan yang aman bagi ayam kampung asli.

    Rumput yang berada di sekitar kandang perlu dirapikan atau di semprot dengan cairan round-up agar tidak menjadi sarang nyamuk maupun insekta lainnya

    Selokan / saluran air pembuangan limbah kandang yang bersih dan aliran lancar akan meminimalkan sarang atau tempat berkembang biak nyamuk

    Kondisi lingkungan kandang juga perlu diperhatikan.

    Rumput atau semak-semak yang tumbuh di sekitar kandang harus dikontrol jangan sampai tumbuh secara liar karena bisa menjadi tempat persembunyian nyamuk, lalat maupun insekta lainnya.
    Rumput hendaknya dipotong atau dirapikan.
    Selokan dibersihkan sehingga aliran airnya lancar. Genangan air diselokan akan menjadi media yang cocok untuk perkembangan nyamuk yang menjadi agen atau vektor penularan penyakit malaria like atau malaria unggas.

    Kandang Di Istirahatkan

    Setelah kandang dibersihkan dan didesinfeksi seluruhnya, tiba saatnya kandang di istirahatkan untuk beberapa waktu.Secara umum, masa istirahat kandang hendaknya tidak kurang dari 14 hari.

    Bahkan saat terjadi kasus, misalnya serangan Gumboro maka masa istirahat kandang di perpanjang.
    Tujuannya agar bibit penyakit yang berada di kandang bisa dikurangi secara optimal.

    Saat istirahat kandang sebaiknya tidak ada aktivitas di dalam dan sekitar kandang atau minimal aktivitas pekerja keluar masuk dibatasi.
    Pintu dan tirai kandang ditutup.

    Hanya saja kita sering lupa meski kandang dalam masa istirahat namun lalu lintas kendaraan yang keluar masuk lokasi peternakan kurang terkontrol.

    Anggapannya di kandang sedang tidak ada ayam, makanya mobil yang keluar masuk tidak dibatasi dan didesinfeksi.

    Sebuah dilematis tentunya, selama istirahat kandang ini, peternak atau pekerja kandang untuk sementara waktu menganggur dan tidak memperoleh pendapatan.

    Oleh karenanya ada beberapa peternak yang mempersingkat masa istirahat kandang dengan dalih ingin mengejar produksi.

    Perlu kita ingat, masa istirahat kandang yang lebih singkat ini akan membawa konsekuensi bibit penyakit belum sepenuhnya berkurang.

    Dengan demikian, saat manajemen pemeliharaan harus dilakukan dengan lebih ketat, terutama proses Biosecurity atau penyemprotan kandang.

    Aspek kesiapan yang perlu diinspeksi diantaranya :
    - Kebersihan kandang
    Kebersihan menjadi aspek yang pertama kali perlu di amati saat melakukan inspeksi kesiapan kandang.

    Jika kandang masih kotor, misalnya masih terdapat sisa feses atau litter yang menempel pada lantai kandang dengan sebaran yang cukup banyak maka hendaknya dilakukan pembersihan dan desinfeksi ulang.

    Bahkan jika diperlukan bila ditemukan masih adanya kotoran feses (kohe) atau sisa kotoran lainya maka hal itu diputuskan untuk mengundur jadwal chick in pada kandang itu.

    Adanya sisa feses di lantai kandang bisa menjadi sumber penyakit untuk doc ayam kampung asli yang akan dipelihara

    - Keadaan kandang
    Inspeksi keadaan kandang ini lebih diarahkan pada struktur kandang.

    Apakah masih ada atap yang bocor, lantai yang jebol atau dinding yang rusak ?

    Kekokohan kandang juga harus kita perhatikan.

    Selain itu, tanah yang berada di bawah lantai kandang panggung juga perlu diperiksa apakah masih ada sisa feses periode sebelumnya.

    - Kesiapan peralatan
    Peralatan kandang seperti tempat ransum, tempat minum, tirai maupun pemanas juga harus di inspeksi baik kebersihan maupun fungsinya.

    Jumlah tempat minum dan pakan juga harus diperhatikan ( 1 : 25 ekor).

    Selain itu, bahan litter yang sudah di campur kapur sebaiknya telah disiapkan di dalam kandang termasuk Koran bekas ( dipasang numpuk 7 lapis / 1 hari cabut 1 lapis).

    - Kondisi lingkungan kandang
    Jika ada rumput atau semak-semakan yang masih tumbuh liar di sekitar kandang maka perlu dilakukan pemotongan atau di semprot round-up.

    Saluran air sekitar kandang juga perlu dicek kembali untuk memastikan aliran air pembuangan lancar. Jangan langsung di buang kearah sungai / kali, buatlah kolam penampungan air limbah agar lebih menghasilkan bisa di terapkan teknologi BioGas.

    Jika diperlukan bisa dibuat form khusus untuk keperluan inspeksi ini.
    Juga form kegiatan anak kandang selama 1 periode.

    Hasil inspeksi atau laporan kerja anak kandang ini bisa dijadikan dasar kita untuk menentukan siap tidaknya kandang menerima DOC juga perkembangan ayam kampong asli per periode chiks in.

    Setelah dinyatakan kandang siap menerima DOC maka persiapan selanjutnya ialah membuat kandang brooding.

    Peralatan juga mulai dipasang dimasing-masing kandang brooding.
    Litter yang telah didesinfeksi mulai dihamparkan di dalam kandang.
    Cara mendesinfeksi litter yaitu dengan mencampur litter dengan kapur.

    Desinfeksi kandang ulang (desinfeksi ke-2) juga perlu dilakukan.
    Desinfeksi ke-2 ini bisa dilakukan dengan teknik semprot halus atau pengasapan (fogging). Desinfeksi ulang ini bisa dilakukan 3 hari sebelum chicks in.

    Proses persiapan kandang yang meliputi pembersihan dan desinfeksi peralatan, kandang maupun lingkungannya hendaknya kita lakukan dengan optimal.
    Mengingat proses pembersihan dan desinfeksi kandang yang optimal akan menurunkan konsentrasi bibit penyakit.

    Dan juga kondisi kandang yang nyaman dan peralatan yang optimal sangat diperlukan bagi ayam untuk mengoptimalkan potensi genetik yang dibawanya, yaitu pertumbuhan berat badan atau produksi telur secara optimal.
    Keberhasilan awal sangat mendukung produktivitas ayam.

    Biosecurity lingkungan kandang

    - Keluar masuk kandang harus di cuci dengan desinfektan minimal kaki di celupkan pada sebuah bak kecil di pintu kandang (t.15 cm x l.25 cm x p.30 cm) dengan cairan desinfektan.
    - Kendaraan anggkut ayam kampung asli di usahakan masuk dan keluar juga di semprot desinfektan.
    - Peralatan kerja anak kandang (sepatu bot, sarung tangan, masker, dll) harus di cuci setiap hari dengan sabun deterjen
    - Cuci tangan setelah bersentuhan dengan ayam kampung asli.
    - Cuci bersih dengan sabun antiseptik setiap hari peralatan pakan + minum menggunakan sponge tanpa memakai sabun.
    - Jaga kebersihan lingkungan kandang dari feses (kohe yang berceceran di sekitar luar kandang).
    - Gunakan masker sewaktu kerja
    - Gunakan seragam khusus / baju khusus, sepatu bot karet untuk anak kandang.
    - Batasi kunjungan kandang dari pihak lain (selain anak kandang) karena manusia   bisa menjadi pembawa virus. 

    Tidak ada komentar: