Kamis, 01 Januari 2015

BIOSECURITY AYAM KAMPUNG

BIOSECURITY KANDANG

Persiapan Kandang  

Masa persiapan kandang mempunyai andil yang besar terhadap keberhasilan pemeliharaan ayam kampung asli.

Kegagalan pada masa pemeliharaan ini akan mengakibatkan peningkatan ancaman serangan bibit penyakit.

Saat kondisi kandang yang kotor, konsentrasi atau tantangan bibit penyakit dalam kandang meningkat.

Kondisi ini akan memperlebar peluang ayam kampung asli terinfeksi atau terserang penyakit. Dan kebalikannya, saat kondisi kandang bersih dan telah didesinfeksi maka konsentrasi bibit penyakit akan menurun sehingga tantangan bibit penyakit berkurang dan ayam kampung asli aman dari infeksi atau serangan penyakit.

Perlu menjadi pemahaman kita bersama, saat kondisi kandang dan lingkungannya yang kotor, bibit penyakit akan bertahan lebih lama.

Terlebih lagi ada bahan organik, seperti feses (kohe) yang bisa menjadi media bibit penyakit untuk tetap hidup.

Kondisi ini tentu menjadi media yang baik sebagai tempat persembunyian dan perkembangan bibit penyakit.

Setelah Masa Panen

Saat ayam kampung asli dipanen, di dalam kandang akan tertinggal sisa-sisa pemeliharaan ayam kampung asli antara lain :
-          Kotoran hewan
-          Debu
-          Bulu
-          Sejumlah besar bibit penyakit yang pada periode sebelumnya telah menyertai keberadaan ayam kampung asli
-          Kondisi kandang relatif kotor dan banyak terkontaminasi oleh bibit penyakit
-          Lingkungan kandang yang kotor
-          Peralatan kandang (tempat pakan, minum, dll)
-          Alat kerja anak kandang
-          Lingkungan sekitar kandang (radius 10 - 100meter) cukup lalukan penyemprotan desinfektan (missal: tembok rumah, dll)

Lakukan beberapa manajemen pembersihan dan desinfeksi kandang agar kandang sebisa mungkin kembali pada kondisi semula, baik dari struktur (kondisi fisik) maupun fungsinya.

Yang perlu di perhatikan dan dibersihkan secara tuntas :
-          Kotoran ayam kampung asli yang menumpuk di setiap sudut kandang, di sela2 kandang
-          Bulu-bulu ayam kampung asli juga merata tertinggal di seluruh bagian kandang.
-          Tak ketinggalan juga debu banyak berterbangan di dalam dan sekitar kandang.
-          Peralatan kandang
-          Alat kerja
-          Lingkungan kandang

Bibit penyakit memiliki kemampuan bertahan dalam jangka waktu yang bermacam-macam.
Hal ini perlu kita perhatikan agar saat proses pembersihan dan pen-desinfeksian kandang kita lakukan dengan sepenuhnya.

Perlakuan Kandang Kotor

Fokus keberhasilan manajemen pembersihan dan desinfeksi kandang ini ialah jumlah bibit penyakit yang berada di dalam kandang dapat dikurangi atau diminimalkan.

Kenapa bukan dihilangkan (sterilisasi) ?
Sterilisasi bukan istilah yang tepat digunakan untuk aktivitas tersebut, mengingat kondisi kandang yang tidak bisa terkendali secara penuh, misalnya saja aliran udara yang tidak bisa dikendalikan akan mengakibatkan bibit penyakit selalu ada di dalam kandang.

Oleh karena itu, istilah yang digunakan dalam manajemen pembersihan kandang ialah sanitasi dan desinfeksi.

Tahapan penanganan kandang kotor antara lain :

  • Keluarkan dan bersihkan sisa kotoran (feses dan sisa litter)
Sisa kotoran ayam, baik berupa feses, sisa litter, bulu maupun debu hendaknya dikeluarkan dari kandang dengan cara disapu. Setelah itu, lakukan penyemprotan air bertekanan dengan memakai jetspray. Pastikan semua bagian kandang tersemprot oleh jetspray hingga kohe tdk ada yang menempel sedikit pun jika ada yg susah terlepas gunakan kape.

  • Gunakan jetspray untuk membersihkan sisa kotoran ayam di sela-sela dinding atau lantai
Penggunaan jetspray ini akan memudahkan kita untuk menghilangkan sisa feses (kohe) yang berada di sela-sela dinding atau lantai secara optimal. Selain itu, pemakaian jetspray ini akan mempercepat proses pembersihan kandang dengan hasil yang lebih optimal.

Seringkali yang menjadi permasalahan ialah masih adanya sisa feses yang berada di bagian ini. Jika tidak dihilangkan maka bisa dipastikan siklus bibit penyakit akan selalu berlangsung dan bibit penyakit selalu berada di dalam kandang.

Adanya sisa feses ini terutama si sela sela kandang menjadi tempat persembunyian bibit penyakit dan daya kerja desinfektan membasmi bibit penyakit yang berada di sisa feses ini menjadi tidak optimal.

Sisa feses yang berada di sela-sela lantai kandang akan menyebabkan bibit penyakit selalu berada di dalam kandang.

  • Membersihkan lantai dengan cara menggosok menggunakan sikat keras dengan air sabun atau di rekomendasikan deterjen pencuci baju juga perlu dilakukan.

Feses ayam kampung asli memiliki lapisan lemak atau minyak sehingga saat menempel di lantai kandang sulit dihilangkan jika hanya menggunakan air. Oleh karena itu diperlukan pemakaian sabun yang mampu melarutkan minyak tersebut.

Pembersihan dengan sabun ini juga sekaligus sebagai cara untuk menghilangkan kotoran yang masih tersisa dari penyemprotan dengan menggunakan jetspray. Proses pembersihan dengan sabun akan memastikan lapisan lemak atau minyak dari feses ayam hilang

  • Setelah penyabunan dan penyikatan, kandang hendaknya disemprot dengan air lagi (dianjurkan menggunakan air panas)  kemudian dikeringkan.

Lakukan metode ini secara berulang hingga benar benar bersih sisa sisa kotoran di dalam kandang terutama di bagian sela sela kandang.  Sabun yang masih tersisa dapat menurunkan potensi beberapa jenis desinfektan, usahakan sisa sisa sabun bersih (kandang menjadi wangi)

  • Penyemprotan desinfektan
Penyemprotan desinfektan (-desinfeksi) bertujuan membasmi bibit penyakit yang masih tersisa di dalam kandang, baik di lantai maupun udara kandang. Penyemprotan desinfektan yang pertama sebaiknya dilakukan dengan optimal, dimana seluruh bagian kandang termasuk bagian sela sela kandang harus basah atau terkena cairan desinfektan.

Perlu diketahui, desinfektan hanya akan bekerja jika kontak dengan bibit penyakit.
Oleh karena itu, penyemprotan desinfektan yang pertama kali sebaiknya menggunakan jetspray. Dengan demikian cairan desinfektan dapat masuk ke pori-pori dinding atau lantai kandang.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat penggunaan desinfektan :

Jenis bibit penyakit
Tidak semua bibit penyakit dapat dibasmi oleh desinfektan, oleh karenanya pemilihan desin-fektan harus dilakukan secara tepat.
Contohnya ialah :
- Virus Gumboro,
- Egg drop syndrome (EDS) dan
- Reovirus

A. Materi organik
Materi organik, seperti sisa feses dan lendir juga dapat menurunkan kerja desinfektan. Materi organik ini akan menghalangi kontak antar desinfektan dan bibit penyakit. Akibatnya daya kerja desinfektan cenderung menurun.

Disinilah pentingnya melakukan pembersihan kandang dengan menghilangkan semua bahan organik yang ada dengan cara penyemprotan di setiap sela utk menghilangkan feses (kohe) jika tdk terangkat gunakan kape.

B. pH air yg digunakan sebaiknya air bersih dr sumur (sama dgn yang kita pakai)
Desinfektan yang dipakai :
- Iodine dan
- Kaporit
- Formalin
- Kapur Mawar / kapur pencampur batu bata pres (tahap akhir untuk pengecatan kandang)

Alangkah baiknya jika kita menggunakan air dengan pH netral untuk melarutkan desinfektan sehingga semua jenis desinfektan dapat bekerja dengan optimal.

C.Tingkat Kesadahan Air
Jangan menggunakan air yang jika kita larutkan deterjen tidak menimbulkan busa, akibatnya daya kerja disinfektanya menurun.

  • Penyemprotan desinfektan hendaknya dilakukan di seluruh bagian kandang, baik lantai, dinding, atap maupun udara dalam kandang.


  • Perlu dipastikan semua bagian kandang terkena dan basah oleh cairan desinfektan agar bibit penyakit yang mencemari kandang berkurang. 


    • Penanganan kandang kotor tidak hanya dilakukan pada kandangnya saja, tetapi juga peralatan dan lingkungan kandang.
    Peralatan kandang seperti :
    - Tempat pakan,
    - Tempat minum,
    - Tirai kandang / terpal penutup
    - Brooder (Indukan Gas),
    - Chick guard (seng pembatas) dan semua peralatan yang lainnya hendaknya dibersihkan, didesinfeksi dan diperiksa keoptimalan kerja dan fungsinya.
    - Alat kerja anak kandang
    - Lingkungan kandang
    Seperti adanya semak dan rumput liar di semprot dengan round-up

    Tempat makan dan tempat minum harus di bersihkan dan di desinfeksi sebelum digunakan kembali pada periode berikutnya.Tempat makan dan minum dicuci sampai bersih kemudian di desinfeksi dengan cara di rendam dalam larutan desinfektan selama 30 menit. Setelah itu, dikeringkan dengan cara diangin-anginkan.

    Di sarankan untuk pengeringan sebaiknya tidak dilakukan di bawah sinar matahari langsung karena bisa mempercepat kerusakan peralatan itu. Kondisi atau kelayakan peralatan juga perlu diperiksa.Pastikan semua peralatan dapat berfungsi secara optimal.

    Pastikan Brooder dapat bekerja dengan baik dalam menghasilkan panas bagi DOC, jangan sampai saat akan digunakan Brodeer mengalami masalah.Kondisi ini akan menyebabkan ayam stres sehingga pertumbuhannya terhambat.


    • Saluran pembuangan air menjadi tempat persembunyian bibit penyakit yang aman dan bisa menghambat kerja desinfektan membasmi bibit penyakit, bersihkan juga saluran air sekitar kandang juga saluran air pembuangan limbah dengan di semprotkan air panas memakai jet spray hingga bersih. Saluran pembuangan limbah kandang jangan langsung menuju ke saluran air masyarakat (sungai / kali) tampung dalam kolam penampungan, kola mini dapat di manfaatkan dengan memelihara ikan lele atau bisa di buat tabung BioGas yang dapat lebih bermanfaat menghasilkan energy listrik, pupuk organic, dll.

    • Demikian juga dengan tempat minum, ganti piringan tempat minum yang sudah pecah agar air minum tidak membasahi lantai kandang sehingga memicu peningkatan kadar amonia. Pada pemakaian Tempat Minum Ayam Otomatis (TMAO) atau nipple drinker lakukan pembersihan saluran air atau paralon dengan cara flushing. Flushing bisa diartikan sebagai teknik pembersihan dengan menyemprotkan air bertekanan. Namun, jika lapisan dalam pipa air (sisa obat, vitamin dan vaksin yang menempel pada dinding paralon) telah terbentuk lama dan menjadi kerak maka perlu penambahan zat kimia tertentu untuk menghilangkannya.
    Zat kimia ini antara lain :
    -  Hidrogen peroksida (H2O2) (10%),
    -  Ozon (1-2 mg/l) atau
    -  Asam sitrat (10 ml/l).

    Flushing hendaknya dilakukan secara rutin setelah pemberian vitamin, obat atau vaksin melalui air minum.
    Namun jika tidak memungkinkan maka minimal dilakukan saat proses persiapan kandang.

    Selain saluran air, pembersihan dan desinfeksi juga di lakukan pada tempat penampungan air minum, baik torn di masing-masing kandang maupun water ground, dengan cara di kuras dan di bersihkan dengan air desinfektan (jangan memakai air sabun).

    Perlu kita perhatikan, saat desinfeksi tempat dan penampungan air minum hendaknya dipilih desinfektan yang aman bagi ayam kampung asli.

    Rumput yang berada di sekitar kandang perlu dirapikan atau di semprot dengan cairan round-up agar tidak menjadi sarang nyamuk maupun insekta lainnya

    Selokan / saluran air pembuangan limbah kandang yang bersih dan aliran lancar akan meminimalkan sarang atau tempat berkembang biak nyamuk

    Kondisi lingkungan kandang juga perlu diperhatikan.

    Rumput atau semak-semak yang tumbuh di sekitar kandang harus dikontrol jangan sampai tumbuh secara liar karena bisa menjadi tempat persembunyian nyamuk, lalat maupun insekta lainnya.
    Rumput hendaknya dipotong atau dirapikan.
    Selokan dibersihkan sehingga aliran airnya lancar. Genangan air diselokan akan menjadi media yang cocok untuk perkembangan nyamuk yang menjadi agen atau vektor penularan penyakit malaria like atau malaria unggas.

    Kandang Di Istirahatkan

    Setelah kandang dibersihkan dan didesinfeksi seluruhnya, tiba saatnya kandang di istirahatkan untuk beberapa waktu.Secara umum, masa istirahat kandang hendaknya tidak kurang dari 14 hari.

    Bahkan saat terjadi kasus, misalnya serangan Gumboro maka masa istirahat kandang di perpanjang.
    Tujuannya agar bibit penyakit yang berada di kandang bisa dikurangi secara optimal.

    Saat istirahat kandang sebaiknya tidak ada aktivitas di dalam dan sekitar kandang atau minimal aktivitas pekerja keluar masuk dibatasi.
    Pintu dan tirai kandang ditutup.

    Hanya saja kita sering lupa meski kandang dalam masa istirahat namun lalu lintas kendaraan yang keluar masuk lokasi peternakan kurang terkontrol.

    Anggapannya di kandang sedang tidak ada ayam, makanya mobil yang keluar masuk tidak dibatasi dan didesinfeksi.

    Sebuah dilematis tentunya, selama istirahat kandang ini, peternak atau pekerja kandang untuk sementara waktu menganggur dan tidak memperoleh pendapatan.

    Oleh karenanya ada beberapa peternak yang mempersingkat masa istirahat kandang dengan dalih ingin mengejar produksi.

    Perlu kita ingat, masa istirahat kandang yang lebih singkat ini akan membawa konsekuensi bibit penyakit belum sepenuhnya berkurang.

    Dengan demikian, saat manajemen pemeliharaan harus dilakukan dengan lebih ketat, terutama proses Biosecurity atau penyemprotan kandang.

    Aspek kesiapan yang perlu diinspeksi diantaranya :
    - Kebersihan kandang
    Kebersihan menjadi aspek yang pertama kali perlu di amati saat melakukan inspeksi kesiapan kandang.

    Jika kandang masih kotor, misalnya masih terdapat sisa feses atau litter yang menempel pada lantai kandang dengan sebaran yang cukup banyak maka hendaknya dilakukan pembersihan dan desinfeksi ulang.

    Bahkan jika diperlukan bila ditemukan masih adanya kotoran feses (kohe) atau sisa kotoran lainya maka hal itu diputuskan untuk mengundur jadwal chick in pada kandang itu.

    Adanya sisa feses di lantai kandang bisa menjadi sumber penyakit untuk doc ayam kampung asli yang akan dipelihara

    - Keadaan kandang
    Inspeksi keadaan kandang ini lebih diarahkan pada struktur kandang.

    Apakah masih ada atap yang bocor, lantai yang jebol atau dinding yang rusak ?

    Kekokohan kandang juga harus kita perhatikan.

    Selain itu, tanah yang berada di bawah lantai kandang panggung juga perlu diperiksa apakah masih ada sisa feses periode sebelumnya.

    - Kesiapan peralatan
    Peralatan kandang seperti tempat ransum, tempat minum, tirai maupun pemanas juga harus di inspeksi baik kebersihan maupun fungsinya.

    Jumlah tempat minum dan pakan juga harus diperhatikan ( 1 : 25 ekor).

    Selain itu, bahan litter yang sudah di campur kapur sebaiknya telah disiapkan di dalam kandang termasuk Koran bekas ( dipasang numpuk 7 lapis / 1 hari cabut 1 lapis).

    - Kondisi lingkungan kandang
    Jika ada rumput atau semak-semakan yang masih tumbuh liar di sekitar kandang maka perlu dilakukan pemotongan atau di semprot round-up.

    Saluran air sekitar kandang juga perlu dicek kembali untuk memastikan aliran air pembuangan lancar. Jangan langsung di buang kearah sungai / kali, buatlah kolam penampungan air limbah agar lebih menghasilkan bisa di terapkan teknologi BioGas.

    Jika diperlukan bisa dibuat form khusus untuk keperluan inspeksi ini.
    Juga form kegiatan anak kandang selama 1 periode.

    Hasil inspeksi atau laporan kerja anak kandang ini bisa dijadikan dasar kita untuk menentukan siap tidaknya kandang menerima DOC juga perkembangan ayam kampong asli per periode chiks in.

    Setelah dinyatakan kandang siap menerima DOC maka persiapan selanjutnya ialah membuat kandang brooding.

    Peralatan juga mulai dipasang dimasing-masing kandang brooding.
    Litter yang telah didesinfeksi mulai dihamparkan di dalam kandang.
    Cara mendesinfeksi litter yaitu dengan mencampur litter dengan kapur.

    Desinfeksi kandang ulang (desinfeksi ke-2) juga perlu dilakukan.
    Desinfeksi ke-2 ini bisa dilakukan dengan teknik semprot halus atau pengasapan (fogging). Desinfeksi ulang ini bisa dilakukan 3 hari sebelum chicks in.

    Proses persiapan kandang yang meliputi pembersihan dan desinfeksi peralatan, kandang maupun lingkungannya hendaknya kita lakukan dengan optimal.
    Mengingat proses pembersihan dan desinfeksi kandang yang optimal akan menurunkan konsentrasi bibit penyakit.

    Dan juga kondisi kandang yang nyaman dan peralatan yang optimal sangat diperlukan bagi ayam untuk mengoptimalkan potensi genetik yang dibawanya, yaitu pertumbuhan berat badan atau produksi telur secara optimal.
    Keberhasilan awal sangat mendukung produktivitas ayam.

    Biosecurity lingkungan kandang

    - Keluar masuk kandang harus di cuci dengan desinfektan minimal kaki di celupkan pada sebuah bak kecil di pintu kandang (t.15 cm x l.25 cm x p.30 cm) dengan cairan desinfektan.
    - Kendaraan anggkut ayam kampung asli di usahakan masuk dan keluar juga di semprot desinfektan.
    - Peralatan kerja anak kandang (sepatu bot, sarung tangan, masker, dll) harus di cuci setiap hari dengan sabun deterjen
    - Cuci tangan setelah bersentuhan dengan ayam kampung asli.
    - Cuci bersih dengan sabun antiseptik setiap hari peralatan pakan + minum menggunakan sponge tanpa memakai sabun.
    - Jaga kebersihan lingkungan kandang dari feses (kohe yang berceceran di sekitar luar kandang).
    - Gunakan masker sewaktu kerja
    - Gunakan seragam khusus / baju khusus, sepatu bot karet untuk anak kandang.
    - Batasi kunjungan kandang dari pihak lain (selain anak kandang) karena manusia   bisa menjadi pembawa virus. 

    VAKSINASI AYAM

    VAKSIN UNTUK AYAM KAMPUNG



    vaksin adalah program pemberian kekebalan terhadap virus tertentu. vaksin ada dua tipe ,vaksin live / hidup di lakukan dgn cara tetes mata dan minum
    dan vaksin kill / mati   di lakukan dengan suntik / injeksi.
    Vaksin tersebut antara lain vaksin AI, gumboro, ND, cacar, IB,dan mareks. Ada juga beberapa vaksin untuk mencegah penyakit yang disebabkan oleh bakteri seperti vaksin kolera dan coryza

    Berikut ini jadwal, cara dan jenis vaksin :
    ~UMUR : 3 / 4 HARI ~ VAKSIN : ND / IB ~ TETES MATA
    ~UMUR : 11 HARI ~ VAKSIN : GUMBORO ke1~ MINUM 2 DOSIS
    ~UMUR : 18 HARI ~ VAKSIN : ND / IB ~ MINUM 2 DOSIS
    ~UMUR : 24 HARI ~ VAKSIN : GUMBORO KE2 ~ MINUM 2 DOSIS
    ~UMUR : 35 HARI ~ VAKSIN : AI H5 - N9 ~ SUNTIK 1 DOSIS
    ~UMUR : 39 HARI ~ VAKSIN : ND / IB ~ MINUM 2 DOSIS

    Pertama yang harus dilakukan adalah beli vaksin ND/IB atau ND Lasota atau ND Clone dll ke toko peternakan (poultry shop). jangan lupa membawa wadah yang kedap udara panas (seperti termos dingin atau kotak box stereoform gabus), agar kondisi vaksin selama perjalanan pulang dalam kondisi tetap dingin. vaksin bisa disimpan dulu di kulkas di ruangan pendingin (suhu 2-5^C), BUKAN di tempat chiller / pembuat es batu.
    Pembelian vaksin bisa agak banyak agar bisa di stock di kulkas, sehingga pada setiap dibutuhkan sudah ada tersedia dirumah.

    agar vaksin bisa maksimal kesuksesanya maka harus di perhatikan cara memperlakukan vaksin dan cara memberikan vaksin pada ayam
    vaksin harus di jaga kualitas nya jgn sampai menurun :
      • .harus di simpan pada suhu 2-8°C.jangan sampai Terkena sinar ultraviolet (sinar matahari secara langsung)      .jangan sampai tercemar bahan kimia seperti desinfektan, kaporit, detergent dan lain sebagainya.Pengenceran jangan berlebihan sewaktu digunakan.jangan sampai Tercemar logam-logam berat seperti Zn (seng), Pb (timbal), dan Hg (air raksa)
      Sebelum pelaksanaan vaksinasi, perlu diperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan progr am vaksinasi antara lain :
      1. Vaksin harus dirawat dan sisimpan dalam keadaan sehat dan tidak dalam kondisi stress
      2. Ayam yang akan divaksin harus dalam keadaan sehat dan tidak dalam kondisi stress
      3. Keadaan nutrisi ayam cukup baik
      4. Keadaan sanitasi kandang dan lingkungan baik
      5. Pelaksanaan vaksinasi dalam waktu dan umur yang tepat
      6. Peralatan untuk vaksinasi dalam keadaan baik dan steril
      Dalam pelaksanaan vaksinasi ayam, ada beberapa teknik atau cara yang umum dilakukan antara lain vaksinasi melalui air minum, tetes mata, tetes hidung atau mulut, spray, suntikan dam tusuk sayap. Untuk menghindari ayam yang divaksin mengalami stress, maka ayam perlu mendapat suplai vitamin khususnya vitamin anti stress sebelum dan sesudah pelaksanaan vaksinasi.

        utk vaksin yg Pemberian pada  ayam melalui air minum diberikan double dosis.Misal ayam yang akan divaksin minum berjumlah 400 ekor maka bisa diberikan vaksin 2x dosis atau 800 dosis (800 dosis tidak ada) maka diberikan 1.000 dosis. Pemberian double dosis ini agar bebek yang minum sedikit atau belakangan tetap mendapatkan vaksin 1 dosis.


        Vaksinasi melalui tetes mata (intraocular), hidung (intranasal), dan mulut
        Pelaksanaan vaksinasi melalui tetes mata, hidung, dan mulut biasanya untuk ayam yang berumur di bawah 1  minggu dengan maksud untuk mencegah netralisasi vaksin oleh antibody maternal (bawaan dari induk). Cara ini cukup memakan waktu dan tenaga karena dilakukan per ekor ayam, tetapi kelebihannya sangat efektif karena dosis tepat dan merata untuk setiap ayam. Untuk mempercepat pelaksanaan vaksinasi sebaiknya dilakukan secara bersama-sama (lebih dari dua orang). Langkah-langkah pelaksaaannya adalah sebagai berikut:
        1. Pelarut  dimasukkan ke dalam botol vaksin setengahnya, kemudian kocok sampai tercampur rata, usahakan jangan sampai berbuih
        2. Campuran larutan dan vaksin yang sudah rata pada botol tersebut dimasukkan lagi ke dalam botol pelarut dan kocok lagi perlahan agar tercampur rata
        3. Teteskan satu persatu pada ayam melalui mata atau hidung atau mulut, jangan tergesa-gesa tunggu sampai betul-betul masuk


        Teknis pemberian dengan cara di minumkan 
        1. pagi hari ayam di-PUASA-kan minum dulu. semua tempat minum baik ember, galon, atau selokan minum harus dikuras airnya sampai bersih. Terus dibiarkan kosong kering sampai sekitar 3 jam atau sampai jam 9~10 pagi. (ayam akan kehausan sehingga pada saat nanti diberikan vaksinasi minum secara barengan).
        2. Men-CAMPUR vaksin dengan air minum. Ambil ember atau timba  kemudian isi dengan air sumur. Jumlah air minum diperkirakan sekitar 100 cc / ekor, jadi kalau misal 400 ekor x 100 cc = 40 liter air minum. Kalau ada air sumur ini bisa ditambah dengan susu skim untuk menetralkan kandungan air dari logam yang terkandung dalam air. Kemudian vaksin (ND/IB atau ND Lasota atau ND Clone) yang dihitung dan disiapkan double dosis diambil dari kulkas, kemudian tutup dibuka, kemudian direndam dalam air minum yang sudah disiapkan sampai virus yang berupa gumpalan (seperti tepung) bisa larut bercampur dengan air. Aduk secara perlahan sehingga bisa tercampur merata. Air larutan vaksin sudah siap diberikan.
        3. Pada saat proses pemberian larutan vaksin minum ini diperlukan tempat minum lebih banyak (tempat minum ditambah banyak), dengan tujuan agar semua  ayam yang dalam kondisi kehausan bisa minum berbarengan tidak berebut minum. Atur sedemikian rupa agar larutan vaksin tidak tumpah agar proses vaksinasi bisa sempurna. Teliti apabila ada ayam yang malas minum agar bisa minum, atau atur agar ayam yang terlalu rakus minum minggir ganti ayam lain bisa minum.
        4. Biarkan bebek minum larutan vaksin sampai (hampir) habis. Pada tempat minum yang hampir habis bisa diganti atau langsung ditambah isi dengan air sumur. Demikian seterusnya sampai semuanya tempat minum diisi atau ditambah air minum sumur.
        5. Bekas botol vaksin disingkirkan musnahkan dengan cara ditanam dalam tanah dengan kedalaman minimal 30 cm.

        Vaksinasi dengan cara penyuntikan
        Vaksinasi yang dilakukan dengan cara menyuntikkan vaksin, lokasi penyuntikan dapat di daerah di bawah kulit (subcutan) yaitu pada leher bagian belakang sebelah bawah dan pada otot (intramuscular) yaitu pada otot dada atau paha. Langkah-langkah pelaksanaannya adalah sebagai berikut :
        1. Alat suntik yang akan dipakai harus bersih dari sisa pemakaian sebelumnya, kemudian lepaskan bagian-bagian alat suntik dan sterilkan lebih dulu dengan cara direbus selama 30 menit dihitung mulai saat air mendidih
        2. Kocok terlebih dahulu vaksin dengan hati-hati hingga tercampur rata (homogen) sebelum digunakan
        3. Suntikkan vaksin pada ayam dengan hati-hati sesuai dengan dosis yang telah dianjurkan. Untuk 1000 dosis vaksin dilarutkan dalam 500 cc aquades, untuk 500 dosis vaksin dilarutkan dalam 250 cc aquades dan demikian seterusnya. Setiap ekor ayam disuntik dengan dosis 0,5 cc pada otot dada
        Vaksinasi dengan cara penyuntikan harus dilakukan sevara hati-hati. Bila dilakukan dengan ceroboh mengakibatkan kegagalan dan akan berakibat fatal. Akibat fatal yang mungkin terjadi antara lain ayam menjadi stress sehingga kematian tinggi pasca penyuntikan, leher terpuntir (tortikolis), terjadinya abses (kebengkakan) pada leher, terjadi infeksi bakteri secara campuran dan ayam menjadi mengantuk kurang bergairah.


        SEKILAS MENGENAL VAKSIN ND CLONE Dalam melaksanakan program vaksinasi ND peternak disediakan dalam 2 (dua) pilihan jenis vaksin yaitu vaksin ND aktip (virus ND dalam keadaan hidup) dan vaksin ND inaktip ( vaksin killed yaitu vaksin dengan virus dalam kondisi mati).
        Penggunaan dan hasil kekebalan yang didapat dari kedua jenis vaksin ini berbeda. Kalau vaksin ND aktip hasil kekebalan diperoleh seketika pada saat vaksin diberikan pada ayam dan titer kekebalan yang dihasilkan tinggi. Pemberian vaksin ND aktip biasa dilakukan secara : tetes mata, tetes mulut atau melalui air minum. Namun vaksin ND aktip ini hasil kekebalan yang dihasilkan tidak bisa lama bertahan karena sifat kekebalan yang dihasilkan sebagai pertahanan pertama (penjaga) kekebalan, jadi apabila terjadi serangan virus ND pada ayam maka yang ‘melawan’ pertama adalah hasil kekebalan dari vaksin ND aktip. Dalam kondisi normal kekebalan dari vaksin ND aktip bisa bertahan baik selama maksimal 2 (dua) bulan.
        Sedang vaksin ND inaktip hasil kekebalan yang diperoleh baru sekitar 14 hari setelah diberikan. Pemberian vaksin ND inaktip selalu dengan cara disuntikan / injection : bawah kulit leher (waktu doc) dan suntik dada / paha pada umur remaja atau dewasa. Kekebalan yang didapatkan tidak terlalu tinggi tetapi bisa bertahan sampai 6 (enam) bulan karena sifat kekebalan yang diperoleh adalah sistem deposit yaitu hanya digunakan waktu darurat apabila kekebalan dari hasil vaksinasi ND aktip tidak cukup.
        Jadi sifat dari hasil vaksinasi ND inaktip adalah pertahanan terakhir terhadap serangan virus ND. Kombinasi program vaksinasi ND aktip dan sekaligus vaksinasi ND inaktip akan menghasilkan kekebalan yang sempurna. Meski terjadi serangan yang hebat dari virus ND, apabila ayam sudah diprogram vaksinasi kombinasi ND aktip / inaktip maka ayam dipastikan selamat dan tidak mengalami kematian berarti (sedikit).

         Dalam pemberian vaksin ND aktip via minum peternak disediakan 2 (dua) pilihan yaitu vaksin ND Lasota aktip dan vaksin ND Lasota Clone. Jenis vaksin ND Lasota Clone ini sebetulnya sama dengan vaksin ND Lasota aktip tetapi punya kelebihan yaitu sifat vaksin aktip yang schoking (mendobrak / mengguncang) sudah dilemahkan / dihilangkan sehingga efek vaksinasi yaitu stress sudah tidak ada. Vaksinasi menggunakan ND Clone dianjurkan untuk jadwal vaksinasi ulangan dan digunakan apabila kondisi ternak ayam kita kurang sehat. Dalam kondisi ayam kurang sehat apabila divaksin ulang ND aktip akan timbul stress yang menyebabkan beberapa kematian post habis vaksinasi. ND Clone adalah solusi pilihan vaksinasi ulang baik ayam dalam kondisi sehat atau kurang sehat.

        dan yg terakhir kita harus perhatikan Cara mencegah terjadinya kegagalan vaksinasi antara lain :
        1. Vaksin aktif harus disimpan dalam suhu 2-8°C
        2. Jaga kebekuannya (dalam kondisi beku kering)
        3. Jangan membuka vial vaksin atau botol kemasan apabila belum siap benar akan digunakan
        4. Campurkan vaksin sesegera mungkin bila akan digunakan
        5. Lakukan vaksinasi dengan dosis yang tepat
        6. Ikuti petunjuk dan prosedur dari pabrik asal pembuat vaksin
        7. Jangan terburu-buru dalam melakukan vaksinasi (asal cepat)
        8. Vaksin harus tercampur secara merata (homogen)
        9. Air yang digunakan untuk melarutkan vaksin harus bebas dari desinfektan


        Program vaksinasi & pengobatan adalah keharusan dilakukan yang tidak boleh ditawar tawar lagi, tidak boleh dikurangi, tidak boleh di tunda tunda jadwal pemberianya. . Pemberian kekebalan jalan satu-2nya hanya melaksanakan program vaksinasi yang tepat, cermat dan akurat. Peternak harus disiplin melaksanakan

        PENGOLAHAN DAGING AYAM

        RESEP AYAM TERIYAKI

        Ayam tumis dengan cita rasa manis ini merupakan masakan yang lazim ada di restoran fastfood bergaya Jepang. Menghadirkan resep ayam teriyaki pada saat sahur, bisa membuat semangat bersantap putra-putri anda meningkat. Apalagi jika anak anda adalah penggemar masakan jepang. Cara membuatnya cukup sederhana, dan bahan-bahan yang digunakan pun mudah ditemui di supermarket dekat rumah.
        Jika menyukai rasa bumbu yang lebih meresap pada ayam, anda bisa merendam (marinade) daging ayam dari malam hari sebelum tidur, dan menyimpannya di kulkas. Saat mengolah di dini hari, bumbu akan lebih meresap ke dalam daging ayam. Dengan cara ini, anda bisa mengurangi penggunaan garam pada resep ayam teriyaki. Untuk kombinasi, dan jika anda memiliki sedikit lebih banyak waktu, anda bisa memadukan resep ayam teriyaki ini dengan sop sayuran yang hangat agar santap sahur anda makin nikmat.

        Bahan-bahan
        • 400 gram paha ayam tanpa tulang.
        • 1 buah bawang bombay ( iris halus )
        • 1 siung bawang putih (memarkan / keprek)
        • 2 cm jahe ( di parut )
        • 25 ml bumbu teriyaki instan.
        • 2 sdm minyak sayur.
        Cara membuat
        • Cuci bersih ayam, lalu tiriskan ayam yang sudah di cuci bersih. Iris daging ayam 3 x 3 cm, lalu baluri dengan bumbu teriyaki instan, diamkan selama 10 menit agar bumbu meresap ke dalam daging ayam.
        • Panaskan minyak sayur dan tumis bawang bombay, bawang putih, serta jahe hingga harum.
        • Masukkan ayam, masak hingga matang dan bumbu mengental. Sajikan selagi hangat.
        Jika tidak mempunyai banyak waktu untuk mengolah sayuran pendamping ayam teriyaki, bisa menyajikan salad wortel dan kol. Dengan begitu, asupan serat dari sayuran juga di dapatkan tanpa perlu repot memasak sayuran.

        Sumber : http://www.bacaresepdulu.com/resep-ayam-teriyaki/

        Resep ayam saus mentega

        Ayam selain mengandung protein yang tinggi juga merupakan bahan yang mudah diolah menjadi berbagai macam masakan. Tidak heran terdapat banyak sekali variasi masakan dengan bahan dasar ayam. Kali ini kami ingin memberikan resep ayam saus mentega yang cukup simple untuk diikuti. Dengan bahan dan bumbu yang dengan mudah bisa didapatkan di toko atau pasar.

        Untuk memasak resep ayam saus mentega ini, anda bisa memilih ayam kampung yang berdaging padat atau ayam negeri yang berdaging empuk. Pilih ayam yang bersih dan gemuk. Dan jangan lupa lumuri ayam dengan jeruk nipis sebelum dimasak. Selain untuk menghilangkan bau amis dapat juga membuat bumbu lebih mudah meresap ke daging ayam.


        Bahan-bahan
        Bahan
        • Ayam 1/2 ekor, potong menjadi 10 bagian.
        • 1 buah jeruk nipis (peras airnya).
        • 1 siung bawang putih (cacah halus).
        • 1 sdt garam.
        • Minyak goreng secukupnya.
        Saus
        • 1/2 buah bawang bombay (iris tipis).
        • 3 sdm mentega.
        • 1 sdm kecap inggris.
        • 1 sdt kecap asin.
        • 1/2 sdt gula pasir.
        • 1/4 sdt merica bubuk.
        Cara membuat
        1. Cuci ayam hingga bersih kemudian lumuri potongan ayam dengan air perasan jeruk nipis. Tambahkan bawang putih dan garam. Aduk sampai rata, diamkan selama 10 menit.
        2. Panaskan minyak dan goreng ayam hingga matang kecoklatan, angkat dan sisihkan.
        3. Tumis bawang bombay dengan sedikit minyak hingga harum dan sedikit layu.
        4. Tambahkan mentega, kecap inggris, kecap asin, gula pasir, merica bubuk lalu di aduk.
        5. Masukan ayam yang telah digoreng, campur dengan saus, aduk hingga rata dan masak hingga bumbu meresap.
        6. Angkat dan sajikan selagi hangat.
        Resep opor ayam

        Hidangan opor ayam mudah sekali kita jumpai saat hari raya Idul Fitri sebagai salah satu pelengkap makan ketupat. Rasanya yang gurih akan berpadu nikmat disandingkan dengan rasa pedas sambal goreng hati. Di hari-hari biasa, anda bisa juga menyajikan opor ayam dengan nasi putih. Di beberapa daerah di Jawa Tengah, banyak yang menjual menu sarapan bubur berlauk olahan ini. Cocok disajikan dengan apapun menjadikan resep opor ini fleksibel untuk disajikan kapanpun. Saat sarapan, makan siang, ataupun makan malam.
        Yang perlu anda perhatikan saat mengolah opor ayam adalah jaga jangan sampai santan pecah dan menggumpal. Ketika sudah matang, jangan lupa untuk menghangatkan kembali opor setiap 6 jam sekali. Santan kental pada olahan ini mudah sekali basi jika dibiarkan terlalu lama di udara terbuka.

        Bahan-bahan
        • Ayam kampung 1 ekor, potong menjadi 8 bagian.
        • 500 ml santan.
        • 3 sdm minyak goreng (untuk menumis)
        • 1 btg serai (memarkan/keprek)
        • 3 cm lengkuas (memarkan/keprek)
        • 2 lembar daun jeruk.
        • 2 lembar daun salam.
        Bumbu (dihaluskan)
        • 3 siung bawang putih.
        • 3 butir kemiri.
        • 1 cm jahe.
        • 1 cm kunyit.
        • 1 cm kencur.
        • 1 sdt merica.
        • 1 sdt ketumbar.
        Cara membuat
        1. Rebus ayam hingga empuk.
        2. Panaskan minyak di wajan, tumis bumbu halus dengan serai, lengkuas, daun jeruk, dan daun salam hingga layu dan harum.
        3. Masukan rebusan ayam beserta sebagian air rebusannya. Masukkan santan dan aduk perlahan jangan sampai santan pecah. Masak hingga bumbu meresap dan kuah menyusut.
        4. Pindahkan ke wadah saji, dan taburi bawang goreng.
        Agar semakin lengkap, anda bisa menambahkan tahu putih dan telur rebus pada resep opor ayam ini. Dengan isi yang makin komplit, makin banyak pilihan bagi keluarga untuk memilih lauk yang disukai dari hidangan ini. 

        Resep ayam bakar kecap

        Sebagian orang lebih memilih menu ayam bakar daripada ayam goreng dengan alasan  mengandung minyak lebih sedikit sehingga kadar kolestrol lebih rendah. Apakah anda salah satunya? Alasan lain adalah ayam bakar mempunyai aroma yang lebih sedap dan menggugah selera – resep ayam bakar kecap.

        Tips untuk memasak ayam bakar yang enak adalah bara api dari arang jangan terlalu besar, agar ayam dapat matang merata dan kulit tidak gosong. Jangan lupa oleskan sedikit mentega pada saat ayam dibakar agar tidak lengket. Selain itu mentega juga dapat membuat aroma lebih harum dan rasa lebih gurih. Lebih baik dibakar sesaat sebelum disajikan.

        Bahan-bahan
        Bahan
        • Ayam 1 ekor, potong menjadi 4 bagian.
        • 2 sdt garam.
        • 1 buah jeruk nipis (peras airnya)
        • 250 ml kaldu ayam.
        • 2 sdm mentega.
        Bumbu
        • 7 butir bawang merah.
        • 4 siung bawang putih.
        • 1/2 sdt ketumbar.
        • 1/2 sdt pala bubuk.
        • 1/2 sdt merica.
        • 1 sdt garam.
        • 2 sdm minyak goreng.
        • 5 sdm kecap manis.
        Sambal
        • 5 sdm kecap manis.
        • 3 buah cabai rawit (iris tipis)
        • 1 buah jeruk limau.
        Cara membuat
        1. Cuci dan bersihkan ayam, kemudian potong menjadi 4 bagian.
        2. Lumuri dengan perasan air jeruk nipis dan garam. Diamkan sekitar 15 menit.
        3. Haluskan bawang merah, bawang putih, dan ketumbar.
        4. Panaskan minyak, dan tumis bumbu halus hingga harum. Tambahkan pala bubuk, merica, dan garam.
        5. Masukkan potongan ayam kemudian tuangkan kaldu ayam dan tambahkan kecap manis, aduk hingga merata. Ungkep ayam hingga menjadi empuk dan masak hingga kaldu habis. Angkat dan sisihkan.
        6. Bakar ayam di atas bara arang sambil diolesi mentega. Ayam dibolak-balik hingga matang merata. 
        7. Sajikan dengan nasi hangat dan sambal kecap.
        Resep ayam bakar kecap ini cukup mudah untuk dicoba di rumah, baik disajikan untuk keluarga atau untuk hidangan arisan bersama teman-teman. 

        JAMU HERBAL UNTUK AYAM KAMPUNG

        Waspada Di Musim Pancaroba
        Musim pancaroba adalah masa-masa terjadinya perubahan dari musim penghujan ke musim kemarau atau sebaliknya. Secara sederhana musim pancaroba dapat ditandai dengan banyaknya anak-anak maupun orang dewasa di sekitar pemukiman kita yang terserang batuk pilek akibat perubahan cuaca. Apabila di sekitar kita banyak penderita batuk pilek biasanya ternak ayam juga rentan terhadap serangan penyakit. Yogyakarta (Agustus 2013) berada pada musim pancaroba, suhu lingkungan dimalam hingga pagi hari berkisar 23-25 derajat C terasa sejuk mendekati dingin, tetapi pada siang hari berubah drastis dan mencapai 30-32 derajat C, sehingga terasa sangat panas. Inilah musim yang perlu kita waspadai, pada musim pancaroba peternak ayam kampung perlu siaga terhadap serangan penyakit, terutama bagi peternak yang masih belum menerapkan vaksinasi secara rutin dan terjadwal. Banyak penyakit yang sering berkembang di musim pancaroba, antara lain ND, AI, gumboro, Infeksi saluran pernapasan, dan sebagainya.  

        Salah satu alternatif untuk menghindari serangan penyakit adalah menjaga agar ayam kampung memiliki kondisi dan daya tahan tubuh yang baik, antara lain dengan memberikan jamu herbal. 


        Manfaat dari jamu herbal antara lain : meningkatkan daya tahan ternak terhadap penyakit, memperbaiki kualitas daging menjadi lebih kencang dan tidak bau anyir, mengurangi bau kotoran, tidak membutuhkan antistress lainnya dalam air minum, menghasilkan daging organik yang aman dikonsumsi karena bebas antibiotik dan residu.

        Bahan-bahan
        -  Kencur 250 g
        -  Temu lawak 250 g
        -  Lengkuas 250 g
        -  Temu ireng 250 g
        -  Kunyit 250 g
        -  Daun sirih 200 g
        -  Jahe merah 250 g
        -  Bawang putih 100 g
        -  Serai 100 g
        -  EM4 500 ml
        -  Molases atau larutan Tetes 500 ml
        -  Air  sumur 10 liter

        Peralatan
        • Alat penumbuk atau blender
        • Jerigen kapasitas 10 liter
        • Saringan
        • Corong plastik
        • Ember
        • Alat pengaduk dari kayu atau bambu

        Cara Pembuatan
        • Bahan-bahan dikupas dan dicuci bersih, kemudian ditumbuk atau di blender hingga halus.
        • Siapkan ember berisi air secukupnya, tambahkan 500 ml EM-4 dan 500 ml molases (molases dapat diganti dengan 1 kg gula merah), kemudian masukkan bahan-bahan yang telah di tumbuk atau blender.
        • Aduk hingga merata.
        • Masukkan ke dalam jerigen, tambahkan air hingga volume menjadi 10 liter, dan aduk kembali hingga merata.
        • Tutup jerigen dengan rapat, dan simpan di dalam ruangan selama 7 hari. Setiap hari tutup jerigen perlu dibuka sebentar untuk mengeluarkan gas.
        • Pada hari ke 7, larutan dalam jerigen dituang ke dalam ember sambil disaring. Larutan hasil saringan merupakan jamu herbal yang sudah siap untuk dipergunakan, masukkan kembali ke dalam jerigen untuk disimpan. Penyimpanan pada ruang terbuka yang terhindar dari cahaya matahari, dengan daya tahan selama 6 bulan.
        • Ampas hasil saringan yang telah diperas, dijemur hingga kering dan dapat dicampurkan pada 40-50 kg bahan pakan.

        Cara Pemakaian 
        Pemakaian jamu herbal dilakukan dengan cara dicampurkan air minum untuk ternak, dengan dosis 10 ml/liter air bersih. Pemberian dapat dilakukan 2-3 kali seminggu. Sekalipun jamu herbal telah diberikan secara rutin, bukan berarti dapat mengabaikan pemberian vaksin. Vaksinasi tetap dianjurkan untuk diberikan secara berkesinambungan dan tepat jadwal. Harga vaksin jauh lebih murah dibanding kerugian yang timbul akibat kematian ternak ayam yang anda pelihara, pelaksanaannya tidak sulit dan bisa diselenggarakan secara berkelompok. Penerapan vaksinasi juga dapat dikonsultasikan secara gratis di poskeswan setempat.